Berita Hawzah – Dalam pertemuan dengan Hujjatul Islam wal-Muslimin Alizadeh, Direktur Hawzah Ilmiyah khusus perempuan, Hujjatul Islam wal-Muslimin Mir Mohammadi, Kepala Pusat Layanan Hawzah Ilmiyah, sambil menyampaikan belasungkawa atas hari-hari duka mengenang Sayyidah Fatimah Zahra (alaiha salam), menekankan perlunya “transformasi yang terarah” dalam layanan kepada para pelajar agama, khususnya pelajar perempuan.
Mir Mohammadi menegaskan pentingnya kedudukan perempuan dalam sistem Islam dan menyatakan bahwa layanan yang diberikan kepada dosen, muballigh, serta staf administrasi Hawzah perempuan tidak boleh berbeda dengan yang diberikan kepada laki-laki. Ia menambahkan: “Di Pusat Layanan, kami menempatkan diri sebagai pelayan Hawzah. Tujuan kami adalah menyediakan seluruh fasilitas dan dukungan yang diperlukan agar para santriwati dapat dengan tenang menjalankan misi penting mereka dalam menyebarkan ajaran agama.”
Lebih lanjut ia menekankan bahwa model pendidikan tidak boleh seragam untuk semua. Menurutnya, mayoritas pelajar perempuan bertekad memainkan peran di berbagai lapisan sosial, sehingga mereka membutuhkan pendidikan yang berbasis masalah nyata. “Pendidikan tidak boleh berhenti pada ranah akademik dan teoritis semata, tetapi harus memahami problematika masyarakat perempuan dan menawarkan solusi. Sebagian besar pelajar perempuan akan berkiprah sebagai pendidik, konselor, dan muballigh di lapangan, maka pelajaran-pelajaran harus dirancang ulang sesuai dengan misi praktis tersebut,” ujarnya.
Kepala Pusat Layanan Hawzah juga menekankan perlunya memperkuat kehadiran aktif para muballigh perempuan di arena budaya dan dakwah di luar lingkungan Hawzah, khususnya di ruang publik. Ia menambahkan: “Lulusan Hawzah perempuan harus dibina agar mampu memainkan peran sentral dalam memperbaiki struktur budaya masyarakat, serta hadir secara kuat dan berpengaruh di masjid maupun pusat-pusat sosial.”
Di akhir pernyataannya, Mir Mohammadi menegaskan bahwa tujuan akhir adalah agar lembaga-lembaga Hawzah dapat benar-benar menunaikan misi historisnya, yakni mewujudkan cita-cita luhur para ulama terdahulu.
Your Comment